Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Armida Alisjahbana mengatakan, Daerah Istimewa
Yogyakarta merupakan provinsi dengan harapan hidup penduduk paling tinggi se-Indonesia. Hal itu terlihat dalam data life expectation (harapan hidup) manusia Indonesia yang dilansir Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas.
"
Umur harapan hidup Indonesia, Yogya terlihat paling tinggi se-Indonesia," ujar Armida, di kantor Bappenas, Jakarta, Jumat (7/2/2014).
Hasil proyeksi dasar sensus penduduk (SP) pada 2010, usia harapan hidup orang di Yogyakarta 74,2 tahun. Berturut-turut setelahnya, provinsi dengan harapan hidup tinggi yakni Kalimantan Timur (72,9 tahun), Jawa Tengah (72,7 tahun), dan DKI Jakarta (71,4 tahun).
Provinsi Jawa Barat yang diproyeksikan memiliki jumlah penduduk paling banyak, usia harapan hidupnya yakni 71,3 tahun.
Sementara itu, pada 2035 nanti, diproyeksikan usia harapan hidup Yogyakarta mencapai 75,5 tahun, masih tertinggi dibanding provinsi yang lain. Berturut-turut setelahnya, provinsi dengan harapan hidup tinggi yakni Kalimantan Timur (75,4 tahun), Jawa Tengah (75,3 tahun), dan Jawa Barat (74,4 tahun).
"Ini berhubungan dengan tingkat kesehatan. (Yogyakarta) rata-rata relatif lebih tinggi," sambung Armida.
Dari data Bappenas, Daerah Istimewa Yogyakarta tercatat menjadi provinsi yang paling dini mengalami penuaan. Jumlah lansianya pun, yakni persentase orang yang berusia lebih dari 60 tahun, paling banyak di antara semua provinsi.
Proyeksi 2010, sebanyak 12,9 persen orang Yogyakarta tergolong lansia. Dua provinsi berikutnya adalah Jawa Tengah dan Jawa Timur, dengan persentase sama 10,3 persen.
"Yogyakarta memang bisa dibilang kota pensiun. Mungkin karena adem ayem, hidup tenteram," kata Armida.