Peneliti berhasil mengendalikan otak seseorang untuk bergerak dan merasakan sesuai yang diperintahkan. Pengendalian tersebut dilakukan dengan cara menembakkan laser tepat ke bagian otak seseorang.
Sebagai sampel, peneliti meletakkan plat khusus di bagian kepala tikus dan menembakkan laser tepat ke plat tersebut. Selanjutnya dengan menggunakan laser tersebut peneliti menggerakkan tikus berputar-putar sesuai perintah. Ini dilakukan dengan manipulasi sel yang terdapat pada otak tikus tersebut.
Berdasarkan data penelitian, otak tak ubahnya perangkat elektronik yang dapat menerima perintah dari alat elektronik lain juga. Data ini berangkat dari alat bantu dengar yang menyampaikan pesan suara kepada otak.
Peneliti kemudian merekayasa genetik otak seseorang agar bereaksi terhadap sinar laser. Setelah rekayasa genetik selesai, otak akan merespon sinar laser dan akan melakukan perintah sesuai keinginan si pengendali.
Peneliti berencana akan menggunakan temuannya ini untuk metode penyembuhan migrain, sakit kepala, atau depresi. Pasalnya hanya dengan membuang beberapa sel yang tidak perlu di otak dengan menggunakan teknologi ini, seseorang yang sedih bisa langsung berubah bahagia.
Namun rencana tersebut belum tentu akan dilaksanakan mengingat efek negatif yang bisa timbul jika teknologi ini disalahgunakan oleh seseorang.
08 Jan, 2014
-
Source: http://www.jurukunci.net/2014/01/kini-remote-control-bisa-mengendalikan.html
--
Manage subscription | Powered by rssforward.com